Minggu, 27 Februari 2011

Ndeso vs Keren

Akui saja, kita nggak tau segala sesuatu dan nggak harus tau segalanya. Ada pengetahuan yang kita peroleh karena kita berusaha keras mendapatkannya, namun ada yang seringkali berjumpa keberuntungan hingga diberkahi limpahan pengetahuan tanpa harus bersusah payah mencarinya. Semuanya berkaitan dengan kesempatan. Jikalau seseorang beroleh kesempatan lebih dibanding orang lain, mungkin dialah yang akan memenangi persaingan, apapun bentuknya, sementara yang lainnya terpaksa (dipaksa) atau kalaupun digunakan istilah lain, berusaha legawa menerima kekalahannya.

Akui juga, seringkali, karena telah mendapatkan 'kelebihan', baik karena usaha sendiri ataukah karena kejatuhan pulung, sedikit banyak terselip rasa 'bungah' alias berbangga diri dalam hati kita. "lah iya lah, saya begini kan karena sudah begini dan begitu, emangnya situ cuma nunggu-nunggu aja, rejeki gak bakalan sampe kalo gak dikejar", begitu si petarung seringkali mengomentari barisan kalah perang yang kalah bersaing dengannya dalam meraih suatu kesempatan. Sementara, si bejo akan lebih suka mengatakan "yah tergantung amal perbuatan lah.." senyum-senyum seolah menunjukkan amal siapa yang lebih baik ..hehe..jadi malu sama Gusti Alloh nih...

Akui saja, kadang kita memang seperti itu, dan nggak merasa berdosa..:p. Karena kita pemenangnya, biarlah kita 'keren' sementara yang lainnya 'ndeso'  karena toh mereka nggak seperti kita yang tau lebih banyak, punya lebih banyak, kalah baik dan kalah lain-lainnya..

Ahaha, maka kesian sekali kaum yang di kelompokan 'ndeso' ini, yang seolah-olah berkonotasi pada kekurangkerenan (halahhhh), kekurangpengetahuan, ketertinggalan, kepicikan dan lain sebagainya atribut yang akan malu-maluin jika di pajang berjejer di depan maupun belakang nama kita. Sementara, satu kata cukup mewakili kualitas sebaliknya..'keren' atawa 'cool' untuk mewakili intelektualitas, penampilan, pola pikir, hobi dan kesukaan (yang nota bene wilayah privasi yang tidak ada takarannya..).

Dan dunia kita terbagi menjadi dua hanya karena arogansi yang dimunculkan atau selalu coba dibentuk oleh mereka yang mewakili kelompok orang-orang yang beruntung karena memiliki kelebihan. Kadang lupa mereka ini, kesempatan yang menghampiri selain karena anugerah Sang Empunya Hidup, kadangkala karena kontribusi pihak lain termasuk mereka yang sudah kepalang di 'ndeso'-'ndeso' kan oleh mereka yang merasa 'keren' bin cool.
Minimal, siapa juga yang akan bilang kita keren kalo nggak menemukan pembandng yang lebih inferior sifatnya..

Ayolah, akui saja, sedikit banyak kita pernah begitu. Mohon maaf, jika  istilah ndeso yang berulang-ulang muncul ditulisan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan mereka yang berasal dari 'desa'. Saya termasuk yang percaya, kelebihan dimiliki oleh setiap orang tanpa pandang bulu, tanpa pandang tempat, tanpa pandang waktu. Siapa bilang orang 'kota' lebih unggul, mereka cuma lebih dulu bertemu teknologi, bandingkan dengan teman-teman di desa yang kadang malah berhasil menemukan alternatif teknologi, pengganti dari tekonologi  yang tidak berhasil mereka rasakan, hanya karena mereka jauh dari pusat segala kemajuan. Dan jika demikian, maaf saja, 'ndeso' lebih cool tinimbang ngota tapi cuma bisa dan berani konsumsi.

Sekali lagi, ayolah..percaya saja, butuh orang 'ndeso' untuk membuat kita 'keren' kan? Jadi, jangan sekali-kali kita jumawa ... :)

external : satelite - Dave Matthews Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar