Rabu, 09 Maret 2011

KANGEN INDONESIA: "Kaka' mau jadi Pe Ha De..."

Minggu siang,
"kalo aku belajar terus seperti ayah, memangnya kalo besar nanti bisa jadi kayak apa Bun?" Kaka' Vianka tiba-tiba bertanya padaku disela-sela kegiatannya bermain-main dengan cat air.
"mmm...memangnya kaka' pingin jadi apa kalo' sudah besar?" tanyaku kembali
"yang jelas aku nggak mau seperti ayah, pinter sih..tapi jadinya sibukkkk dan kerjanya jauuuhhhh " kaka' menjawab tanpa menghentikan kegiatannya mencoret-coret kertas dengan cat. Hehe, aku tertawa kecil " loh, kan gak apa-apa, mungkin itu dia cita-cita ayah. Kalau seseorang sudah berniat ingin menjadi sesuatu, ya harus di kejar, diusahakan, dan dijalankan...kalau misalnya, kaka' ingin menjadi guru, kaka' harus belajar dari sekarang, nanti kau sekolah di tempat yang ilmunya bisa kau gunakan ketika sudah menjadi guru"
Kaka' Vianka berhenti sejenak "begitu ya Bun, aku maunya belajar dan sekolah supaya nanti bisa buat rumah yang ada restorannya, yang ada toko bajunya (maksudnya butik), ada tempat foto kopinya, ada toko pulsanya, sama toko kuenya Bun...nah kalo itu aku harusnya gak usah belajar dan sekolah jauh-jauh lah..kan nantinya juga aku kerjanya di rumah?"
Hehe, kreatif juga pikirannya, " kalo kaka' pingin punya resto, harus bisa masak yang enak, pinter berhitung karena harus tau kan berapa besarnya belanja bahan makanan dan menghitung pendapatan dari resto nya kaka', kalo mau buka toko kue dan toko baju juga loh, harus ngerti baju ato kue apa yg disukai pembeli, model terbarunya gimana, beli dimana bahannya, buat baju bagus ato bikin kue enak itu seperti apa?...banyak yang harus dipelajari...dan semua harus dicari ilmunya dengan belajar" sahutku
"Gitu yah, repot juga ya Bun, malah harus pinter semuanya..bisa-bisa aku terus-terus sekolah dan gak jadi-jadi buat tokonya" katanya lagi . "Ah, nggak semuanya si harus di pelajari di sekolah, jangan bayangin kaka' harus duduk di dalam kelas buat belajar semuanya, ada kok yang bisa dipelajari nggak di sekolah" kulihat kaka' Vianka mendengarkan dengan penuh perhatian, dia tertarik dengan ide 'tak usah sekolah' itu. " Bisa dirumah belajarnya?, gimana caranya?" . "Bisa banget, bisa dari buku,dari internet, dari televisi atau memutar vcd dan dvd atau menjadi asisten orang-orang yang ahli, kaka' magang namanya " sahutku.
"Wah, aku suka itu. Kan, banyak yah Bun,yang sekolah terus tapi nggak punya restoran ato toko baju. Aku maunya seperti yang Bunda bilang, belajar di tempat lain aja tapi bisa kerja banyak-banyak di rumah" kulihat matanya bersinar-sinar.
Ah, kaka' rupanya tertarik menjadi wirausahawan, yang terus terang sampai sekarang pun belum kupikir akan kujalankan. Tiba-tiba kok jadi menarik ya berpikir seperti kaka'. Kalo di pikir-pikir, saya dan suami memang belum pernah mencoba satupun usaha lain selain apa yang sudah kami kerjakan sekarang, bekerja kantoran yang penuh birokrasi. Untuk memenuhi persaingan, menuju puncak karier, harus terus memperbaiki kualitas dengan terus belajar melalui sekolah-sekolah formal, yang ternyata tidak menarik buat sulungku, Vianka.
  
Ketika, kutanya suatu kali, dari mana dia mendapat ide bekerja dirumah, dia menjawab " dari Bunda dan Ayah, kan setiap hari aku dan ade ditinggal sampai malam, belum lagi ayah yang jarang di rumah karena kerja di tempat yang jauh dan sekarang sekolah juga jauh, aku nggak mau seperti itu. Kalo aku sudah jadi bunda-bunda, maunya aku bisa anterin anakku sekolah dan sewaktu anakku pulang, aku juga ada buat bukain pagar dan buatin makan siang"
Waahhhh, itu sebenarnya cita-cita kaka', dan itu pula gambaran ideal menjadi orang tua baginya. Saya jadi nggak enak hati, ternyata dia sering berpikir begitulah seharusnya aku ketika menjadi bunda nya. "kaka' sedih yah bunda dan ayah kerja terus"
"Nggak lah Bun, mungkin itu cita-cita Bunda dan Ayah, tapi aku cuma nggak mau seperti itu "
Pingin nangis jadinya, si sulung yang kritis ini berusaha legawa, tindakan bijak dari seorang anak yang tak kuduga-duga. Seringkali saya kehilangan kata-kata ketika bertukar pendapat dengannya.Saya rangkul bahunya, "kaka' pintar sekali, Bunda sayang sama kaka'. Maafin Bunda ya, sering nggak ada buat kaka' "
Kaka' Vianka menjawab dengan sopan " nggak papa Bunda".

"O iya Bunda, setelah sekolah ayah akan jadi apa? Master yah?" tanyanya. "Insya Alloh, kak".."abis itu kalo sekolah lagi jadi apa?" "Mmm..bisa jadi doktor atau PhD"...
" Nah, itu Bun, aku mau juga jadi Pe Ha De"
"Ah, katanya kau gak mau sekolah-sekolah terus" godaku
"Iya, tapi aku tetep mau punya toko Pe Ha De" katanya..
Aku mengerutkan kening "maksud kaka'?"
" Aku kan tetep mau kerja dirumah..jadinya aku mau punya toko Pe Ha De aja, itu loh yang anter2 pizza" kaka' nyengir..oalahhh ...
Kuacak rambutnya.."amiin , nak.." :)