Puisi-Puisi : The Fall
Jauh
Kutinggalkan
dia dengan segenggam cinta, untuk dia dan aku jaga
Aku kan berkelana dalam ruang waktuku sendiri,
dan
dia memacu langkah berlari mengejar mimpi yang digantungkannya setinggi bulan
Disini,
kerap kupandangi langit malam dengan
rindu
Sambil
kurangkai bintang-bintang menjadi bentuk wajahnya
Sembari
mengetikkan serangkaian kata lewat tombol-tombol dalam genggaman tanganku
berharap
mengalir cerita tentang suka cita cinta berdua
Saat
aku tersadar , ruang-ruang makin kosong,
keheningan
bergema di dinding-dinding kamarku
Jarak
itu, waktu yang menjadi jeda
Telah
menghanyutkan kami berdua ditengah badai yang tak kunjung reda
Adelaide, The end of the fall, 2012
Tiga Ratus Enam Puluh Hari
Terlalu
naif jika kubilang aku tak terpikat
Pada
setiap kata-kata yang berhamburan dari bibir mungilmu
Yang
di senja hari masih merona merah muda
Suaramu
itu yang menalukan langgam cerita
Kuserap
dengan segala daya hingga berjejalan dalam pikiranku yang tak lagi perawan
Lalu
kubawa pulang sepotong senyummu yang mengapung diudara
Yang
sempat kutangkap sesaat sebelum kita berpisah
Kukira
membagi sedikit rindu padamu tak mengapa
Aku
masih menyisakan sedikit untuknya, dan
Terima
kasih Tuhan, untuk tak membuka rahasia
Aku
ingat, ada jarak dan waktu yang menjadi jeda
Meninggalkan
ruang hampa bagiku dan dia
Sementara
disini kau begitu nyata,
Dalam
tiga ratus enam puluh hari kita menapaki setiap jengkal bibir pantai
Di
senja yang temaram
Mungkin,
kini waktunya kuberi kau kesempatan
Membuka
pintu-pintuku
Adelaide, The end of the fall, 2012
Pulang
Bisakah
kau tetap disini?
Bisikmu
lirih di telingaku
Kutangkap
getar disana, ada rindu merambat setengah hati
Waktu
telah lama berhenti, memenjarakanku dalam impian yang tak pernah kumiliki
Sudahkah
kau putuskan?, tanyamu meninggalkan sendu
Gelisah
bersuara dari benakku yang kusut masai
Tanpa
rasa , mengalir begitu saja
menghamburkan
lirik beku dari cinta yang tersia-sia
Lalu
kita terdiam dalam hening yang dingin dan panjang
Memandangi daun-daun maple berwarna merah marun
berguguran
di sapu angin yang datang tanpa diundang
Setitik
air bening jatuh dari sudut matamu
Sebab
kau tahu aku tak sanggup berjanji
Setidaknya
kita pernah meninggalkan jejak
Di
sepanjang bibir pantai selepas senja yang temaram
Empat
musim sudah lewat, cukup buatku menemukan muara
bagi
biduk yang sudah terlau jauh kukayuh
Mungkin
kita bisa kembali lagi suatu waktu nanti
Saat
musim semi tiba dan menumbuhkan kembali daun-daun
Sebagai
penawar hati yang kutinggalkan kerontang
Setelah
kita berdua belajar , betapa mahal harga setia
Adelaide, The end of the fall, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar