Kamis, 16 Agustus 2012

Lomba Menulis Kisah ‘Serunya Bermain sambil Belajar’

DL 18 Agustus 2012

“Play is our brain's favorite way of learning”, ujar penulis kontemporer Amerika, Diane Ackerman. Begitu pula dengan anak-anak. Karena sambil bermain, anak bisa belajar dengan cara yang seru dan menyenangkan.

Nah, bagaimana dengan Anda? Pernahkah melakukan kegiatan bermain sambil belajar yang mengesankan bersama anak-anak Anda? Atau anak Anda justru pernah melakukannya sendiri tanpa didampingi? Mari bagikan pengalaman dan inspirasi Anda bersama kami!
  
KETENTUAN:
  1. Lomba dibuka tanggal 20 Juli - 18 Agustus 2012.
  2. Peserta terbuka bagi setiap orangtua (baik Ayah, maupun Ibu) dengan anak usia minimal 2 tahun, serta para guru atau pendidik, yang bergabung (yg blm harap bergabung) di grup FB Member Toko Buku Online HalamanMoeka.com 
  3. Tulisan berupa esai yang mengisahkan pengalaman bermain sambil belajar. Jika pengalaman menyertakan eksperimen atau prakarya, hendaknya dilengkapi tahapan pembuatan atau tips, agar bisa menjadi referensi pembaca.
  4. Tema bermain sambil belajar bisa dilakukan indoor maupun outdoor, dan bisa meliputi bidang: matematika, eksperimen sains, geografi, biologi, bahasa (baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing), sejarah, seni (membuat prakarya, belajar sambil bernyanyi, melukis, menggambar, merangkai manik-manik, dll), latihan motorik kasar dan motorik halus, keterampilan hidup sehari-hari dengan membantu kegiatan rumah tangga, melakukan daur ulang, dll. Dalam tulisan ini, anak boleh berkegiatan sendiri atau didampingi orangtua. 
  5. Jika ide kegiatan diperoleh dari internet, harap mencantumkan link referensi.
  6. Boleh melampirkan foto-foto kegiatan, dengan format JPEG dan ukuran 300 piksel/inch.
  7. Tulisan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kertas A4 minimal 4 (empat) halaman atau 1500-2500 kata, dengan huruf Times New Roman ukuran 12, spasi 1,5.
  8. Setiap peserta boleh mengirim lebih dari satu naskah.
  9. Tulisan merupakan kisah asli, bukan jiplakan dan belum pernah diterbitkan di media manapun.
  10. Tulisan dikirim via e-mail ke: terbit.buku@gmail.com  CC: punya_retno@yahoo.com dengan subjek: “Antologi SBSB: Judul Tulisan-Nama Penulis”.
  11. Sertakan biodata singkat penulis (cukup 4-5 baris saja), alamat, no ponsel, nomor rekening dan cabang bank.
  12. Peserta diharap ikut menyebarkan info ini di media online (FB, Blog, web pribadi, milis, dll – pilih yang paling memudahkan).
  13. Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis. Penyelenggara tidak bertanggung jawab jika suatu saat tulisan tersebut menimbulkan sengketa, baik sosial maupun hukum.

HADIAH:
  1. 20 tulisan terbaik akan diumumkan 10 September 2012 di weblog Halaman Moeka Publishing.
  2. 10 tulisan pemenang pertama masing-masing akan mendapat: (a) uang tunai Rp 150,000, (b) voucher belanja Rp 50,000 dari toko buku online halamanmoeka.com.
  3. Sementara 10 tulisan pemenang berikutnya masing-masing akan mendapat (a) uang tunai Rp 100,000, (b) 1 pcs Self-Help Audio Book Ayah Edy, (c) 1 eks buku Print on Demand dari Halaman Moeka Publishing.
  4. Tulisan terpilih menjadi milik penyelenggara (hak cipta tetap pada penulis) dan akan diterbitkan menjadi buku.
  5. Penulis tidak mendapat royalti, namun akan mendapatkan 1 eks buku bukti terbit yang dikirimkan pada penulis (dengan alamat pengiriman di Indonesia)
  6. Tulisan yang menang tidak boleh diterbitkan di media manapun, kecuali oleh penyelenggara.
  7. Hasil penilaian tidak dapat diganggu gugat.   


source :

Halaman Moeka Publishing
http://halamanmoeka.blogspot.com

Jumat, 10 Agustus 2012

INFO LOMBA CERITA ANAK : AKU MELAWAN KORUPSI


DL: 31 Agustus 2012

Tema: "Aku Melawan Korupsi"
*15 Tulisan Nominator Dibukukan Cetak Nasional

Tujuan:
Akhir-akhir ini sangat menyentak kesadaran kita mengenai fenomena maraknya terungkap kasus korupsi yang melibatkan elit-elit politik, dan lebih mirisnya yang terjerat hukum gara-gara korupsi itu adalah para pemimpin yang seharusnya mereka adalah panutan bagi bangsa ini. Hal ini sangat terkait dengan minimnya pendidikan "bahaya korupsi" dan dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di bangku sekolah. Sekarang ini sudah ada pendekatan "melawan" korupsi yang dikenalkan pada anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama.

Untuk menunjang program pemerintah mengenai pendidikan antikorupsi sejak dini, kami merasa terpanggil untuk membuat lomba cerita anak yang bertemakan tentang korupsi, bagaimana anak-anak dengan kepolosan dan kejujuran mereka bisa menjadi "alarm" dan pencegahan untuk menghindari tindakan korupsi sekecil apapun itu. Dengan cerita-cerita ini, pesan "melawan" korupsi akan lebih mudah dicerna dan dipahami oleh anak-anak usia SD dan SMP. Sehingga anak-anak bisa menyerap nilai-nilai kejujuran, moral dan agama dari cerita-cerita tersebut.

Kriteria Cerita:
    • Cerita seputar dunia anak-anak yang berkaitan dengan semangat "melawan korupsi" yang bisa ditumbuhkan sejak usia dini. Tema ini bisa dijadikan menjadi topik-topik sederhana bagaimana seorang anak yang jujur mengembalikan milik orang lain, tidak mengambil punya orang lain, tidak menipu, berbohong dan menanamkan jiwa disiplin supaya tidak sering malas sekolah atau ogah-ogahan menyelesaikan tugas (korupsi waktu), dan cerita-cerita lain yang ada hubungannya dengan "korupsi" dalam lingkup yang lebih luas di dunia anak-anak.
    • Cerita anak ini berisi tentang pesan-pesan moral, kejujuran, kedisiplinan, ketaatan pada ajaran agama yang melarang melakukan korupsi atau tindakan yang bisa menjadi kebiasaan orang melakukan korupsi
    • Tokoh utamanya adalah anak-anak (usia 6-15 th)
    • Menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, cara bercerita yang mengalir, pesan yang disampaikan mudah dipahami anak-anak
    • Tidak menggunakan bahasa-bahasa vulgar, asusila, SARA dan kata-kata yang tidak pantas dibaca anak-anak.
    • Panitia bisa menganulir naskah yang tidak sesuai dengan kriteria cerita yang kami inginkan di atas.
Syarat Penulisan:
  • Terbuka untuk umum dan Writing Revolution, gratis.
  • Maksimal mengirimkan 2 tulisan.
  • Panjang tulisan 3-5 hlm, spasi 2, New Time Roman font 12, margin 3 cm atau 1,18 inchi semua sisi.
  • Naskah dikirimkan dalam format LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:antologi_wr@yahoo.co.id
  • Tulis judul email: Lomba Cerita Anak
  • Diharapkan mempublikasikan informasi lomba ini di note FB (minimal tag 30 teman) atau Blog.

Hadiah: 
Juara I: Uang tunai Rp 300.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
Juara II: Uang tunai Rp 200.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
Juara III: Uang tunai Rp 100.000,- (ditambah 3 buku bukti terbit + e-sertifikat).
3 Juara Harapan mendapat beasiswa Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO) Writing Revolution (ditambah 1 buku bukti terbit + e-sertifikat).
Setiap nominator mendapatkan buku 1 bukti terbit + e-sertifikat.

Sistem Penerbitan Buku: 
15 tulisan terpilih sebagai nominator akan dibukukan, cetak nasional, masuk Gramedia, Togamas, Gunung Agung, dll.
Setiap kontributor mendapatkan royalti dan buku bukti terbit.
Buku diterbitkan Oktober
Sponsor:
§  - Penerbit Writing Revolution.   
    Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO), info lebih lengkap silakan klik: http://writing-revolution.blogspot.com/

Pengumuman: 15 September 2012

Kontak Panitia:

Telp. 0274-8593096

Hotline. 085763208009


sumber : http://writing-revolution.blogspot.com.au

Selasa, 07 Agustus 2012

Hikmah Lewat Segelas Air Dalam Kemasan

Teringat ku pada suatu sore di bulan Ramadhan lima tahun lalu, sore yang cerah seperti hari ini, dengan matahari yang hangat dan angin menerbangkan debu naik ke udara, persis seperti hari ini...

Seorang penjual asongan mengetuk kaca jendela angkutan kota  yang kutumpangi, tersenyum ia menawariku segelas air dalam kemasan. Sore ini aku memang haus, dipenghujung hari puasa selalu seperti itu. Tapi maghrib masihlah lama padahal dalam hitungan menit aku mestinya sudah sampai di rumah. Hidangan ta'jil dirumah pastilah lebih menarik tinimbang segelas air kemasan.Sejenak aku bersitatap dengan sang penjual minuman itu, wajahnya yang legam terbakar matahari, lengannya kurus dan hitam, dipundaknya tergantung kantong plastik hitam besar berisi barang jualannya, tampak berat disandangnya, sehari ini entah berapa hasil yang sudah diperolehnya dari berjualan..hari puasa pasti tidak seramai hari biasa..

Lengan hitam itu masih terjulur dari jendela dengan segelas air dingin, matanya penuh harap akulah pembeli berikutnya..ah..baiklah.."dua, bang"..kataku dan dengan sigap dikeluarkannya lagi sebuah..kuterima keduanya, dan selembar uang seribu rupiah berpindah tangan, kudengar sekilas ia mengucap "Alhamdulillah, terima kasih". Dalam hati spontan sebuah doa bergema semoga hari itu ia diberkahi banyak rizki olehNya.
Disisa perjalananku sore itu, sempat kurenungi kejadian kecil yang baru saja lewat. Bagi orang - orang seperti penjual asongan tadi, selembar uang seribu begitu berarti. Teringat ucapan Hamdalah yang spontan mengalir dari bibirnya tadi, ucapan terima kasih tulus terdengar sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang ia terima. Aku berkaca pada diriku sendiri, berbulan.. bertahun aku menerima penghasilan yang nilainya mungkin lebih besar dari sipenjual asongan tadi,..aku bahkan tak bisa mengingat apakah Hamdalah yang terlontar setiap kali aku menerimanya.

Refleksi rasa syukur seringkali begitu nyata terlihat pada wajah-wajah 'orang kecil' atau orang-orang tertindas, mereka yang terpinggirkan dalam pola kehidupan kini yang makin materialistis. Sedangkan bagi sebagian yang lain, bahkan ditengah limpahan harta pun mereka enggan mengakui bahwa telah tercukupkan dirinya dengan segala apa yang telah Dia berikan, yang ada hanya rasa kurang..dan kurang..sehingga jangankan ungkapan rasa syukur..kadang rasa tak puas malah menghadirkan ruang untuk berburuk sangka padaNya mengapa tiada cukup juga rasanya rezeki yang Ia limpahkan..astagfirullah..

Hari itu  aku telah diingatkan untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah kuterima. Untuk beberapa hal, aku mungkin telah menerima lebih banyak dari sebagian orang lain ..dan karena  itu aku sepatutnya berterima kasih pada Nya. Bukan sebatas ucapan, tapi lebih dari itu, aku bisa juga mewujudkannya dengan semangat berbagi dengan mereka yang memperoleh lebih sedikit dariku,...segelas air dalam kemasan di sore puasa?...mmm rasanya boleh juga..

repost : postingan ini pernah tayang di blog saya http://vivifajar.multiply.com/journal/item/3/Renungan-bedug-hari-ke-12

Minggu, 05 Agustus 2012

Kangen Bapak


Dimimpiku semalam ada Bapak. Dengan rambut putih bersorban cokelat muda, keringat berbulir-bulir di keningnya, pipinya sedikit kempot, karena keriput makin banyak, tapi Bapak tersenyum, tersenyum saja.
Lalu beliau bercerita padaku tentang tetanaman rupa-rupa yang dirawat oleh tangan tuanya, "banyak buahnya itu belimbing, tunggu kamu pulang, aku akan memetiknya buat cucuku," begitu katanya.
Dalam mimpiku aku cuma bisa mengangguk setuju, menatap punggung beliau yang membelakangiku, masih menunjuk-nunjuk bunga-bunga aneka warna dalam pot-pot yang dirawat tangan tuanya.

dan mengalirlah lebih banyak cerita, bagaikan dongeng-dongeng yang menemani waktuku menjelang tidur saat kecil dulu,
dongeng tentang fabel, flora dan fauna, kisah-kisah kepahlawanan para nabi dan syuhada,
dongeng tentang alam, hujan, angin dan air mata,
dongeng tentang perjalanan,

..ah,  perjalanan itulah yang membuatku jauh dari Bapak,
hingga delapan belas purnama aku tak bisa bersimpuh  dihadapannya,
mencium tangannya,
menghitung-hitung harapan, tentang perjuangan meraih mimpi-mimpiku
beliau ada disana, menyemangatiku lewat mata tuanya,
yang meski kulihat sering berkabut, tapi sarat dengan kasih dan doa

Dimimpiku semalam ada Bapak,
yang bibirnya tak berhenti merapalkan doa-doa,
menyebutku berkali-kali, menungguku kembali,

disini aku,
ditengah malam-malam Ramadanku,
cuma bisa mengingat Bapak disela-sela sujud panjangku
cuma doa-doa
cuma ar mata

Dimimpiku semalam ada Bapak
menjunjungku di pundaknya, menyanyikanku lagu kanak-kanak dengan gitar tuanya,
membuatkanku ayunan, jungkat-jungkit dan rumah pohon dengan tangannya
persis seperti dalam hari-hariku dimasa kecil dahulu
dan aku tak ingin terjaga,...

Adelaide, 6 Agustus 2012
saat kangen Bapak